fbpx

Memahami Orang Lain

Setiap kita tentu ingin dipahami, tetapi apakah kita sudah berusaha untuk memahami orang lain? Jika kita ingin dipahami, maka kita harus memulainya dengan mau memahami orang lain. Dimulai dari orang-orang terdekat dengan kita. Tidak hanya memahami dan melihat bagaimana bentuk fisiknya, tapi juga dengan sifat-sifatnya.

Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu kita tidak mungkin hidup sendiri. Segala hal yang terkait dengan kesuksesan kita, merupakan suatu proses yang selalu melibatkan orang lain. Sebagai contoh, apabila kita sukses dalam pendidikan, itu tentu tidak lepas dari peran guru yang mendidik kita. Begitu juga dalam kesuksesan di dunia kerja.

Memahami orang lain akan membuat cara berpikir kita berkembang lebih luas daripada sebelumnya. Oleh karena itu, kita perlu belajar dan berlatih bagaimana agar bisa memahami orang lain.

 

Beberapa hal berikut adalah perkara yang penting untuk kita lakukan :

Pertama, cobalah untuk belajar memahami orang lain sebelum menuntut orang lain memahami kita.

Kunci sederhana dalam memahami orang lain adalah dengan mencoba memahami diri kita sendiri. Bersikap bijaksana terhadap diri sendiri merupakan hasil dari proses memahami diri kita sendiri dengan berbagai seluk-beluknya. Memahami apa yang kita sukai, apa yang kita benci, apa cita-cita kita, apa mimpi kita, dan lain sebagainya.

Ibarat seorang pengendara, tentu ia harus memahami dulu kondisi dirinya, juga kondisi kendaraan yang ia pakai. Dengan demikian, ia akan bisa bijak dalam menggunakan kendaraan di jalan.

Kedua, belajar menjadi pendengar.

Setiap orang ingin didengar oleh orang lain. Kita mempunyai dua daun telinga, tetapi hanya mempunyai satu mulut. Seharusnya, kita lebih bisa mendengar daripada berbicara. Cara agar kita bisa lebih banyak Mendengar orang lain adalah dengan cara cara menutup mulut kita untuk perkara-perkara tidak penting. Dengan demikian, telinga kita akan lebih mudah mendengar apa yang orang lain katakan.

Ketiga, semua orang ingin dipahami. Sadarkah kita, kadang-kadang kita belum mengatakan sesuatu, tetapi kita sudah menuntut pasangan kita untuk memahami apa yang kita inginkan. Bahkan kita bisa marah ketika pasangan kita tidak memahami apa yang menjadi keinginan kita. Padahal sesungguhnya kita belum mengatakan apa-apa. Begitu pula orang lain, mereka juga ingin dipahami. Oleh karena itu, kita harus senantiasa belajar dan berlatih untuk memahami apa yang orang lain inginkan. Walaupun mereka belum mengatakan apa yang mereka inginkan. Dengan memahami apa yang orang lain inginkan, kita bisa lebih mudah dalam berbicara dengan mereka.

Keempat, jangan selalu hanya memikirkan diri sendiri.

Memikirkan diri kita sendiri tentu satu hal yang sangat baik. Tetapi kita harus ingat, kesuksesan kita merupakan rangkaian proses yang selalu melibatkan orang lain. Oleh karena itu, kita juga sangat penting untuk memperhatikan orang lain.

Selalu memikirkan diri sendiri, juga akan membuat kita hanya berfokus pada satu titik saja. Padahal, hidup kita ini terdiri dari banyak hal yang perlu kita perhatikan.

Kelima, jangan lupa prioritas.

Berusaha memahami orang lain, bukan berarti kita tidak memikirkan diri kita sendiri. Jangan menjadi seperti lilin yang menerangi kegelapan, tetapi ia habis terbakar.

Keenam, abaikan komentar negatif.

Sebaik apapun yang kita lakukan, maka wajar jika muncul komentar negatif dari orang lain tentang diri kita. Jangankan kita, manusia terbaik di dunia sepanjang masa, yaitu Nabi SAW, juga ada yang meresponnya dengan negatif. Kita jangan terlalu fokus pada komentar negatif tersebut, karena hanya akan membuat kita pusing dan putus asa. Memang, kita perlu memperhatikan berbagai komentar tentang diri kita. Tetapi kita juga harus objektif, tidak semua komentar itu baik. Ada komentar yang membangun, tapi ada juga komentar yang tidak ada manfaatnya.

Sahabat Smart LaDORI yang berbahagia, silakan coba beberapa hal di atas. Insya Allah kita akan mendapatkan banyak pembelajaran tentang hidup yang akan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik. (www.smartladori.com)

Bagikan tulisan ini ke media sosial :

Komentar

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top