Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita mendengar ada orang yang beropini terhadap para istri yang berdandan menarik ketika beraktivitas di luar rumah misalnya ketika sedang ada agenda sosial atau pekerjaan, tetapi justru berpakaian ala kadarnya bahkan acak-acakan di dalam rumah. Pernyataan ini bisa jadi memang ada benarnya, tidak sedikit wanita yang berdandan dan wangi ketika bertemu orang lain di luar rumah, tetapi justru tampil kurang menarik ketika bertemu dengan suaminya.
Tentu saja hal ini perlu dijadikan perhatian. Suami memiliki hak atas istrinya. Mari kita renungkan hadis berikut ini.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Ketika Rasulullah ditanya, “Perempuan seperti apa yang paling baik?” Maka Rasulullah bersabda, “Yang paling menyenangkan jika dilihat suami, menaati suami jika suami memerintahkan sesuatu, dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci oleh suaminya.” (HR An-Nasa’i).
Dalam hadits yang lain disebutkan:
Rasulullah saw. pernah bersabda kepada Umar bin Khaththab bahwa istri yang salihah adalah yang membuat suami bahagia ketika memandangnya. “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR Abu Dawud).
Beginilah karakter istri yang baik, yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat, yang menjadi penyejuk mata bagi suaminya. Istri yang yang senantiasa berupaya untuk mempercantik dirinya ketika bertemu dengan suaminya khususnya ketika di rumah. Lalu, apa hal-hal yang kita lakukan agar bisa menjadi istri yang baik? Apa yang dilakukan oleh para istri Rasulullah saw bisa kita jadikan pelajaran.
1. Taat kepada suami dalam kebajikan.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
Rasulullah saw. bersabda, “Sekiranya aku boleh memerintahkan seseorang sujud kepada orang lain, maka akan aku perintahkan seorang istri sujud kepada suaminya. Sekiranya seorang suami memerintahkan istrinya untuk pindah dari gunung ahmar menuju gunung aswad, atau dari gunung aswad menuju gunung ahmar, maka ia wajib untuk melakukannya.” (HR Ibnu Majah).
Ketaatan ada syaratnya, yaitu wajib taat selama dalam perkara yang tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT.
Balasan Allah terhadap ketaatan ini luar biasa. Dalam Hadis disebutkan :
“Apabila seorang istri melaksanakan salat lima waktu, puasa ramadan, menjaga kehormatannya, dan menaati suaminya, maka dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu yang mana saja.’” (HR Ahmad)
Jelas bahwa ketaatan pada suami merupakan salah satu amalan yang bisa membawa para istri masuk ke dalam surga.
2. Berpenampilan terbaik ketika bertemu dengan suami.
Istri hendaknya merawat diri dan berpenampilan baik ketika berhadapan dengan suami. Ini merupakan salah satu hak suami yang harus ditunaikan oleh istri. Oleh karena itu, merawat diri dan berhias merupakan salah satu amal ibadah yang bisa dilakukan oleh para istri.
Seorang istri shalihah yang cinta kepada suaminya tentu akan selalu berusaha untuk berpenampilan baik dan berbicara yang baik kepada suaminya. Ia juga bisa memakai parfum wangi sehingga disukai suaminya. Sementara wewangian tersebut tidak perlu dipakai ketika keluar rumah ketika bau wanginya bisa tercium oleh orang lain.
3. Tampil berseri-seri di depan suami.
Tidak hanya pakaian maupun wewangian, tetapi wajah yang cerah berseri merupakan suatu hal yang bisa membahagiakan suami. Ekspresi wajah merupakan ekspresi hati. Apabila wajahnya tersenyum tulus kepada suaminya, maka itu menunjukkan suasana hati yang baik.
4. Menghiasi diri dengan berbagai amal kebaikan.
Penampilan yang baik secara fisik tidaklah cukup apabila tidak diiringi dengan berbagai amal kebaikan sesuai dengan apa yang Allah perintahkan.
Allah berfirman:
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا ٣٤
Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab) atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz) berilah mereka nasihat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu,) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. (QS An Nisa : 34)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sifat istri sholehah adalah yang senantiasa taat kepada Allah sekaligus juga taat kepada suaminya.
Demikian beberapa ciri istri yang baik. Selamat mempraktekkan. (www.smartladori.com)