Sebagai orangtua wajar jika khawatir apabila mendapati anaknya khususnya yang masih balita ketika tidak nafsu makan. Apabila anak sulit makan dalam waktu yang begitu lama, tentu akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak tersebut. Oleh karena, itu sudah sepantasnya kita sebagai orang tua untuk memperhatikan nafsu makan anak sehingga kebutuhan gizinya tercukupi.
Ayah Bunda, perlu kita pahami bahwa perilaku anak yang nafsu makannya hilang merupakan salah satu perilaku yang sebenarnya umum dialami oleh anak-anak balita. Oleh karena itu, kita perlu untuk mengetahui mengapa anak bisa berkurang nafsu makannya.
Beberapa hal umum yang biasa terjadi mengapa nafsu anak berkurang adalah sebagai berikut.
Pertama, perlu diketahui bahwa bayi berbeda dengan anak balita. Bayi perkembangannya lebih cepat sementara ketika sudah menjadi balita tumbuh kembangnya tidak secepat bayi. Oleh karena itu, nafsu makan anak tentu tidak akan sebesar nafsu makan ketika ia masih bayi.
Kedua, ketika anak sudah bisa bergerak leluasa dan mulai mengenal lingkungannya, maka ia akan mempunyai kesibukan baru yang menyita perhatiannya sehingga bisa berakibat anak menjadi kurang perhatian pada makanan.
Ketiga, anak ingin bersikap mandiri sehingga ia kurang suka jika setiap saat diikuti kemudian disuapi oleh bundanya.
Keempat, anak kurang banyak bergerak sehingga nafsu makan anak juga berkurang. Perlu dipahami bahwa anak yang banyak aktivitas dan aktif maka nafsu makannya umumnya juga akan lebih besar dibandingkan ketika aktivitas anak secara fisik sangat sedikit.
Nafsu makan anak yang berkurang tidak harus selalu membuat kita harus khawatir. Namun apabila secara berkelanjutan nafsu makan anak tetap tidak muncul, maka tentu orang tua harus menyikapinya dengan tepat dan cepat.
Apabila anak tiba-tiba kurang nafsu makan dan dalam waktu yang cukup lama maka orang tua perlu untuk segera mencari apa sebabnya.
Sangat mungkin hal tersebut bukan semata-mata karena perubahan perilaku anak, tetapi ada sebab-sebab lain misalnya gangguan kesehatan.
Contoh gangguan kesehatan yang mungkin dialami anak adalah sebagai berikut.
- Alergi makanan. Alergi makanan biasa dialami oleh anak terhadap bahan makanan tertentu. Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus berusaha mengenali anak alergi terhadap makanan apa.
- Sembelit. Bisa jadi anak mengalami sembelit sehingga berpengaruh terhadap perutnya yang terasa tidak nyaman dan akibatnya menjadi kehilangan selera untuk makan.
- Sakit tenggorokan. Mungkin anak mengalami sakit tenggorokan sehingga membuat anak tidak nyaman untuk makan.
- Virus. Anak yang biasanya mudah makan, apabila tiba-tiba jadi sulit makan bisa jadi mengalami sakit perut akibat virus.
- Bisa juga anak tidak nafsu makan karena adanya penyakit tertentu yang mempengaruhi kesehatan sehingga membuat anak tidak nafsu makan.
Bagaimana cara mengatasi anak balita yang tidak nafsu makan? Beberapa cara berikut bisa dilakukan ya Bunda.
- Jangan terlalu memaksa. Orang tua yang tidak sabar bisa jadi akan memaksa bahkan membentak anaknya untuk segera makan. Hal ini sebenarnya justru akan membuat anak mengalami stress. Oleh karena itu, upayakan untuk membujuk anak secara baik, senangkan hatinya sehingga anak bisa makan dengan rasa gembira.
- Berikan menu makanan yang baru. Anak bisa jadi sudah bosan dengan menu yang biasa disajikan. Oleh karena itu, orang tua perlu kreatif untuk menyajikan menu baru yang bisa menggugah selera makan anak.
- Kurangi porsi makanan. Apabila anak tetap tidak nafsu makan, cobalah untuk mengurangi porsi makanan agar anak kita tidak merasa enek.
- Tambahkan camilan yang sehat. Anak-anak biasa doyan ngemil. Oleh karena itu tidak ada salahnya kita berikan camilan tetapi pastikan adalah camilan yang sehat. Penting diperhatikan agar camilan ini diberikan jangan terlalu dekat dengan waktu makan utama anak.
- Buat suasana makan yang menggembirakan. Coba biarkan anak untuk mencicipi sedikit dulu makanannya. Boleh juga ajak anak kita untuk ikut pergi ke dapur dalam menyiapkan makanan. Cobalah membuat acara makan merupakan sesuatu aktivitas yang ditunggu dan menyenangkan.
Apabila cara-cara tetap saja membuat anak kita kurang berselera makan, maka sudah saatnya Ayah Bunda untuk berkonsultasi dengan dokter yang lebih ahli untuk urusan kesehatan anak.
Demikian Ayah Bunda semoga bermanfaat. (www.smartladori.com)