Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia telah memengaruhi segala aspek kehidupan manusia, tidak hanya kesehatan,ekonomi,dan sektor lainnya. Penutupan sekolah, WFH, serta pergerakan yang terbatas membuat orang tua mereka harus menyeimbangkan kehidupan dengan berbagai peran di rumah selama hampir sepanjang hari,mengasuh anak, bekerja dari rumah (wfh) dan menyelesaikan tugas lainnya. Dalam situasi ini, menentukan menu makanan untuk keluarga pun bisa terasa sulit.
Keadaan bertambah berat karena sebagian orang memborong stok makanan, sehingga sistem pasokan pangan terganggu. Sementara adanya kebijakan pemerintah yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna menekan laju penularan COVID -19 dan mengurangi mobilitas masyarakat untuk berkerumun. Akibatnya, beberapa jenis pangan mungkin terganggu pasokannya di pasaran dan bahkan menjadi langka. Bagi banyak orang tantangan pangan bukan hanya ketersediaan, tetapi juga kondisi finansial. Tidak sedikit orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan yang mereka dapat juga berkurang. Dalam situasi pandemi saat ini, dapat kita mengerti jika orang tua cenderung mengandalkan makanan siap saji atau makanan olahan sebagai pilihan cepat, praktis, dan terjangkau. Harusnya pola makan sehat dan bergizi saat ini sudah menjadi tren bagi banyak orang. Gizi yang seimbang memang otomatis dibutuhkan dari asupan makanan yang seimbang pula. Dengan memasak sendiri, kita bisa mengatur asupan gizi harian yang dibutuhkan tubuh dalam menjaga imunitas di saat pandemi. Keuntungan lainnya adalah kita akan bisa lebih menghemat budget pengeluaran. Hal ini tentu tidak masalah bagi orang yang keuangannya besar dan stabil. Tetapi bagi sebagian masyarakat yang kondisi keuangannya terbatas, apalagi saat ini dalam kondisi pandemi, tentu saja perlu kiat tertentu agar kita bisa tetap mengonsumsi makanan sehat tetapi dengan budget yang hemat.
Lantas bagaimana agar kita bisa mengonsumsi makanan yang sehat tetapi dengan anggaran yang hemat? Berikut ini beberapa cara yang bisa kita lakukan.
Pertama, Tidak perlu membeli makanan di luar atau makanan siap saji, masak makanan sendiri jauh lebih sehat dan hemat.,
Memasak sendiri adalah salah satu alternatif terbaik untuk menghemat pengeluaran makan di kala pandemi covid-19. Selain lebih hemat, memasak sendiri juga terbukti lebih higienis dan pastinya sesuai selera. Dan positifnya kita bisa menambah skill atau kemampuan kita dalam memasak, mengatur rasa masakan sesuai keinginan keluarga dan membuat makanan lebih bergizi seimbang, karena tubuh kita saat butuh imun yang kuat. Dan memasak sendiri bisa menghemat 50% anggaran makan daripada membeli makanan matang dari rumah makan.
Kedua, Berbelanja di Pasar Tradisional.
Berbelanja di supermarket sudah menjadi gaya hidup banyak orang. Tempatnya yang bersih dan rapi, tentu saja membuat kita nyaman. Akan tetapi, harga yang ditawarkan tidak jarang lebih mahal daripada kita membeli di pasar tradisional. Oleh karena itu, kita bisa menyempatkan diri untuk belanja di pasar tradisional. Selain itu terkadang belanja di waktu-waktu tertentu juga bisa menjadi alternatif mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Misalnya di salah satu pasar tradisional, belanja di waktu setelah subuh harganya ternyata jauh lebih murah dibandingkan kalau kita belanja setelah di atas pukul 7 pagi.
Ketiga, Membuat Perencanaan Yang Baik.
Biasakanlah untuk membuat rencana berbelanja dalam periode tertentu. Misalnya, 1 minggu sekali atau 1 bulan sekali. Buatlah perencanaan di bulan ini kita akan mengonsumsi apa saja dan perlu belanja apa saja. Setelah kita mendaftar bahan makanan apa saja yang perlu kita beli, maka belanjalah dengan tertib sesuai dengan daftar rencana yang sudah kita buat. Hal ini akan membuat kita tidak mudah tergiur untuk membeli barang yang tidak kita butuhkan ketika kita berbelanja. Apalagi apabila di tempat belanja kita menemukan promosi diskon yang menarik. Sangat mungkin kita bisa tergiur untuk membelinya apabila kita tidak punya perencanaan.
Keempat, Pilih pengeluaran yang dibutuhkan.
Setelah membuat perencanaan pengeluaran setiap bulannya, kita bisa memilih pengeluaran mana yang bisa di ‘hematkan’. Misal, jika per bulan kamu harus mengeluarkan Rp. 1 juta untuk barang dan makanan tertentu, maka kamu bisa memilih barang dan makanan yang lebih murah dan lebih dibutuhkan sesuai dengan daftar perencanaan bulanan yang telah dibuat.
Demikian empat kiat mendapatkan makanan sehat dengat budget yang hemat. Semoga kita semua bisa membiasakan budaya hidup sehat. (www.smartladori.com)