fbpx

Pilih Beras Terbaik untuk Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan salah satu hal yang wajib ditunaikan atas setiap jiwa baik laki-laki maupun perempuan muslim yang hidup pada saat bulan Ramadan, serta memiliki kelebihan rizki atau kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya Idul Fitri. Dibayarkan paling lambat sebelum sholat Idul Fitri.

Dalam sebuah hadits disebutkan :
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.” (HR Bukhari Muslim).

Sudah sepantasnya kita menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam melaksanakan ibadah ini. Pastikan kita membayar zakat fitrah dengan beras yang berkualitas baik.

Beras putih yang paling banyak dikonsumsi masyarakat mempunyai masa simpan sekitar dua tahun semenjak beras tersebut dikemas dalam plastik atau karung. Kita harus cermat dan berhati-hati dalam memilih beras agar tidak salah membeli beras yang kurang layak dikonsumsi.

Bagaimana cara agar kita bisa memilih beras berkualitas baik?

Simak beberapa kiat berikut ini :

Pertama, Cermati Bentuk Butiran Beras.
Beras yang bagus tentu mempunyai butiran yang utuh dan tidak banyak yang patah ataupun berongga. Sementara itu, beras yang sudah banyak digerogoti oleh kutu kutu beras, kondisinya akan banyak yang patah ataupun berongga. Oleh karena itu, jika kita mendapati beras sudah dalam kondisi yang banyak patah ataupun berongga, kemungkinan besar beras tersebut sudah tidak terlalu bagus untuk dikonsumsi.

Kedua, Cermati Keberadaan Kutu.
Kutu di dalam beras memang sesuatu yang sering terjadi. Namun apabila jumlah kutu yang ada di dalam beras sudah terlalu banyak, maka beras pun menjadi turun kualitasnya dan menjadi kurang layak dikonsumsi. Kutu akan tumbuh subur jika beras disimpan dalam waktu yang sudah cukup lama serta dengan teknis penyimpanan yang kurang tepat.

Ketiga, Perhatikan Warna Beras.
Warna beras bisa untuk mengenali apakah beras tersebut masih layak dikonsumsi atau tidak. Apabila beras warnanya sudah berubah menjadi kecoklatan maka beras tersebut sudah kurang layak dikonsumsi. Kemungkinan beras tersebut sudah ditumbuhi jamur karena disimpan dalam tempat yang terlalu lembab atau akibat masa simpan yang sudah sangat lama.

Tapi Anda perlu berhati-hati juga apabila menemukan beras yang warnanya terlalu putih. Apabila beras warnanya sangat putih dan terlihat sempurna, maka bisa jadi itu adalah beras yang sudah diputihkan dengan menggunakan zat-zat kimia.

Keempat, Perhatikan Kelembaban Beras.
Beras yang tidak lembab biasanya tidak akan mudah menempel antara satu butir beras dengan butir beras yang lain. Akan tetapi, apabila beras kondisinya sudah banyak yang menempel satu dengan yang lain, ini adalah indikasi beras tersebut sudah disimpan cukup lama dan memiliki kelembaban yang tinggi. Oleh karena itu, pilihlah beras yang butir-butirnya tidak saling menempel satu sama lain.

Kelima, Perhatikan Aroma Beras.
Salah satu hal mudah untuk mengetahui apakah beras tersebut layak konsumsi atau tidak adalah dengan mencium aroma beras tersebut. Apabila kita mendapati beras sudah beraroma apek, maka kemungkinan beras tersebut sudah disimpan terlalu lama melebihi masa simpan wajarnya. Beras seperti ini tentu saja sudah kurang baik dikonsumsi karena nutrisi di dalamnya sudah banyak berkurang.

Sahabat Sejati, mari kita laksanakan pembayaran zakat fitrah ini dengan sebaik-baiknya dengan membeli beras yang berkualitas. Hal ini sangat penting sehingga kita tidak salah membeli beras yang tidak layak dikonsumsi sehingga justru bisa membahayakan kesehatan penerima zakat fitrah. (www.smartladori.com)

Bagikan tulisan ini ke media sosial :

Komentar

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top